Asesmen Sebagai Bukti Pembelajaran - Merdeka Belajar

 Salam dan bahagia,

Ibu-bapak guru,  Selamat datang di modul memahami  asesmen.  Pada materi pertama ini kita akan  memahami asesmen sebagai  understanding evidence yaitu menempatkan  sesmen sebagai salah satu bukti atau  informasi untuk memahami proses  pembelajaran yang akan, sedang, dan telah  dilaksanakan. Dalam materi ini kita akan  bersama-sama memahami makna asesmen  dalam fungsinya yang lebih berpihak  kepada murid. Dan membantu murid  mendapatkan pembelajaran yang bermakna,  bukan sekedar laporan yang berisi angka  dan hasil belajar saja. 

Nah sebelum masuk  ke materi Mari kita segarkan ingatan  kita sejenak.  Di kelas ketika apa-apa ibu berkata  anak-anak minggu depan kita ulangan ya.  Apa tanggapan kebanyakan murid Bapak Ibu  apakah Hore  atau yaa,   atau mungkin Bapak Ibu pernah juga  mendapati orangtua murid yang ikut cemas  ketika anak-anak menghadapi asesmen.  Apapun kecemasan tersebut tentu  beralasan  umumnya asesmen dipahami sebagai  tahap penilaian atau bahkan  penghakiman untuk menentukan apakah  anak-anak berhasil menguasai materi yang  telah diajarkan.  Kadang asesmen juga digunakan untuk  mencari murid dengan ranking tertinggi  atau lima besar misalnya. Menurut ibu dan  bapak guru  asesmen itu dilakukan untuk tujuan  apa?.  Apakah untuk keperluan mengisi rapor  atau Untuk menentukan siapa murid yang  pintar atau tidak.  Siapa yang melampaui KKM dan yang tidak.  Mari  kita telusuri sejenak,  biasanya asesmen dilakukan pada akhir  penyampaian materi berupa soal-soal yang  sama untuk dikerjakan semua murid. Dan  hasilnya berupa nilai atau angka yang  mewakili kemampuan masing-masing murid.  Cara pandang sesamamu sekedar sebagai  alat menghasilkan nilai cenderung  menghasilkan informasi yang terbatas  dan bahkan ini bisa  kontra produktif dengan semangat  pembelajaran.  Apa akibatnya  murid yang mengalami kendala dalam  menguasai materi akan mendapatkan nilai  kurang. Pada saat yang sama  murid yang cenderung Mahir akan  mendapatkan nilai baik. Tetapi  nilai tersebut hanya sebatas mengukur  level  dan saja  tanpa memberi perekat peluang untuk  meningkatkan pencapaian sesuai dengan  kemampuan mereka.  Tenang ibu-bapak  secara bertahap Melalui pembelajaran  dengan paradigma baru, cara pandang  terhadap proses mumpun bergeser.  

Asesmen tidak lagi sekadar menjadi  tahap pelaporan dan penilaian kemampuan  murid tetapi dipandang sebagai proses  pengumpulan dan pengolahan informasi  untuk mengetahui kebutuhan belajar,  perkembangan, dan pencapaian hasil  belajar.  Dengan demikian salah satu tujuan utama  asesmen adalah memantau atau  memonitor kualitas pembelajaran dan asesmen bisa dimanfaatkan sebagai  umpan balik  perbaikan pembelajaran.  Apa sih bedanya karena  memiliki fungsi  pemantau atau memonitor asesmen  bertujuan untuk memahami posisi murid  dalam rentang pembelajaran tertentu.  Dengan demikian perkembangan belajar  murid dapat teramati dari waktu ke waktu.  Artinya ibu-bapak yang menjadi perhatian  kita,  bukan perihal murid mendapatkan nilai  berapa.  Tetapi apakah kemampuan mereka  berkembang  dibandingkan dengan kemampuan awalnya.  Selain itu asesmen juga berfungsi  memetakan  progres atau kemajuan hasil belajar murid. Apa  maksudnya dengan informasi yang  diperoleh melalui asesmen yang efektif.  Guru bisa mengetahui apa yang saat ini  dipahami murid dari apa yang dipelajari.  Apa yang bisa dilakukan guru dengan  kemampuan prasyarat atau pengetahuan  murid sebelumnya, yang bisa membantu  pemahaman murid terhadap materi yang  sedang disampaikan.  Apa yang harus dilakukan guru ketika  murid keliru memahami materi yang  disampaikan.  Kapan dan bagaimana guru bisa mulai  penyampaian materi yang baru dan  dukungan apa yang diperlukan murid di  kemudian hari agar pembelajaran lebih  optimal. 

Dengan demikian ibu-bapak guru  terlihatlah bahwa  nasib prinsip asesmen adalah sebagai  berikut 

  1. Asesmen adalah bagian tak terpisahkan  dari proses pembelajaran,  peran asesmen adalah memfasilitasi  pembelajaran  dan menyediakan informasi yang utuh  untuk umpan balik bagi guru  murid dan  orangtua sebagai panduan dalam  menentukan strategi pembelajaran  selanjutnya.

  2. Asesmen adalah  asesmen dirancang dan dilakukan  sesuai dengan fungsi umpan balik  ibu-bapak guru  memiliki keleluasaan untuk menentukan  teknik dan waktu pelaksanaan agar  efektif mencapai tujuan pembelajaran. 

  3. Asesmen dirancang secara adil  proporsional  valid dan dapat dipercaya atau reliabel,  Mengapa demikian  agar asesmen dapat digunakan untuk  menjelaskan  kemajuan belajar dan menentukan  keputusan tentang langkah selanjutnya  yang akan diambil oleh ibu dan bapak  guru.

  4. Asesmen merupakan laporan kemajuan  belajar dan pencapaian murid bersifat  sederhana dan informatif

  5. Hasil asesmen digunakan oleh murid guru  tenaga kependidikan dan orangtua sebagai  bahan refleksi untuk meningkatkan mutu  pembelajaran.

Asesmen bukan hanya  ditujukan untuk mengevaluasi murid, asesmen juga berguna bagi guru untuk  mengevaluasi diri khususnya cara dalam  mengelola pembelajaran  dan pada gilirannya untuk meningkatkan  mutu pembelajaran.  Asesmen yang efektif juga akan membantu  guru dalam mengambil keputusan.  Apa yang harus diajarkan lagi  dan apa yang tidak, apa yang sudah baik dan apa yang masih  perlu diperbaiki  lagi.  Nah ibu bapak guru  Bagaimana pandangan ibu-bapak guru  tentang asesmen setelah menyimak  materi ini, Ternyata …

Asesmen bukanlah alat untuk menghasilkan nilai. tetapi merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan, Perkembangan, dan pencapaian belajar murid.


Comments

Popular posts from this blog

Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik - Merdeka Belajar

Asesmen As, For, dan Of Learning - Merdeka Belajar

Soal Post Test Refleksi dalam Pembelajaran SMP-SMA/SMK1.