Format Asesmen - Merdeka Belajar

 Halo ibu dan bapak

Salam dan bahagia,  pada sesi kali ini akan dijelaskan tentang cara memahami lebih format asesmen. jika ibu bapak  ingat bagaimana reaksi murid-murid di  kelas saat mendengar kalimat “anak-anak  besok kita ulangan ya” pasti banyak murid  yang merespon kalimat itu dengan  perasaan cemas khawatir dan biasanya  murid-murid akan lebih fokus  menghafal daripada memahami

Kira-kira mengapa ya? dalam format  asesmen yang selama ini berjalan  seringkali murid terjebak sekadar  menghafal.  Padahal seharusnya murid bisa lebih  diarahkan untuk proses belajar yang  lebih bermakna. Seperti merenungkan,  merefleksikan,  menganalisis, dan menghubungkan  pengetahuan dengan fenomena yang ada  disekitar.  Berdasarkan formatnya assessment sendiri  bisa kita klasifikasikan ke dalam dua  hal yaitu 

  1. Assessment tradisional

  2. Asesmen alternatif

Kira-kira apa saja perbedaannya? mana  yang lebih baik untuk digunakan?  Assessment tradisional sendiri merupakan  format asesmen yang paling umum  digunakan.  Beberapa bentuk assessment tradisional  adalah tes pilihan ganda, teks benar atau  salah, soal isian pendek, dan esai.  Kelemahan dari asesmen tradisional  adalah terbatas dalam menerjemahkan  ketercapaian kompetensi pada capaian  pembelajaran murid. Yaitu hanya sebatas  pada pengetahuan saja dalam waktu itu  juga. Seperti pada tes benar salah tentu  ibu bapak akan bingung untuk mencari  tahu apakah murid yang mampu menjawab  dengan benar karena benar-benar paham  atau karena faktor keberuntungan saja.  Nah tipe tes benar salah ini, sebenarnya  mirip juga dengan tipe soal pilihan  ganda dan isian pendek. 

Tes benar salah  pilihan ganda atau isian pendek ini  cocok untuk recalling pemahaman murid  terkait materi yang sudah diajarkan  dengan cepat. Tetapi kurang tepat untuk  mengukur pemahaman mendalam atas apa  yang sudah murid pelajari sebelumnya.  Sebenarnya kita tetap bisa  menggunakannya secara lebih optimal  untuk mengukur pemahaman murid. Misalnya  dengan tetap menggunakan pilihan ganda  tetapi bentuk soalnya dibuat lebih  panjang dan bisa menggunakan  soal-soal yang bersifat analitik.  

Berikutnya tipe tes essay secara  implementasi essay sendiri lebih optimal  dalam melihat kemajuan belajar murid  karena bisa dibuat untuk uji kemampuan  analisis, melihat keterkaitan, dan  merefleksi murid atas materi yang telah  dipelajari sebelumnya.  Dalam menerapkan essay sebagai alat  asesmen ibu bapak bisa membuat penilaian  secara objektif dengan rubrik seperti  yang telah disinggung di materi  sebelumnya. 

Berikutnya kita akan  berkenalan dengan format asesmen  alternatif dan beberapa alat tes yang  bisa kita gunakan.  Asesmen alternatif ini sendiri lebih  mampu mengakomodir hal-hal yang kurang  bisa diukur lewat assessment tradisional.  Beberapa alat asesmen yang bisa  digunakan dalam asesmen alternatif  adalah tes melalui pertanyaan terbuka,  bermain peran, demonstrasi,  praktik langsung,  eksperimen Project, dan portofolio.  Portofolio  terdiri dari karya murid yang  menampilkan penguasaan keterampilan  tugas dan ekspresi atas suatu materi  yang telah dipelajari sebelumnya.  Misalnya guru bisa membuatkan suatu  template jurnal atau diary untuk setiap  murid. Lalu murid diwajibkan untuk  mengisi jurnal atau diary setiap  selesai pembelajaran. Di dalamnya guru  meminta setiap murid untuk melakukan  refleksi terkait:

  1. Hal apa saja yang sudah dipelajari

  2. Hal apa saja yang belum dipahami, dan

  3. Hal apa saja yang akan dilakukan untuk memperbaiki hal yang belum dipahami pada poin kedua 

Di akhir pembelajaran atau semester guru  bisa melihat seluruh konten dan  rangkaian jurnal atau diary dari setiap  murid untuk ditarik penilaian  berdasarkan rubrik dan kriteria tertentu  yang telah ibu-bapak tentukan sebelumnya.  Project dapat kita definisikan sebagai  proses yang mampu menunjukkan kemampuan  murid dalam mengolah seluruh pengetahuan  yang telah mereka miliki  kedalam suatu hal yang lebih konkret.  seperti karya atau kegiatan. Penugasan  melalui project bisa secara individual  atau kelompok. Dalam pembelajaran  paradigma baru sendiri tujuan dari  penilaian melalui Project adalah untuk  membuat pelajaran menjadi lebih  kontekstual dan sekaligus untuk mengasah  kemampuan pemecahan masalah setiap murid.  Bisa Melalui pembelajaran di kelas oleh  masing-masing guru mata pelajaran atau  melalui berbagai Project penguatan  profil pelajar Pancasila di sekolah. 

Beberapa penugasan Project yang bisa  diberikan pada murid seperti  pengembangan rencana, karya seni, proposal  penelitian, dan presentasi multimedia.  Lalu diakhir Project guru bisa  memberikan penilaian secara individu  maupun kelompok. Di dalam implementasi  format asesmen alternatif proses belajar  murid mesti dilihat dari banyak Sisi  bukan semata-mata tahu dan paham  pengetahuannya seperti apa. Melainkan  lebih bisa dikembangkan lagi misalnya  mencari tahu kemampuan mengaplikasikan  suatu pengetahuan ke dalam kehidupan  sehari-hari,  refleksi murid terhadap pengetahuan yang  telah dipelajari dan sebagainya. Oleh  karenanya disisi lain penerapan asesmen  alternatif sendiri menuntut komitmen  ibu-bapak dalam mengevaluasi  ketercapaian kompetensi pada capaian  pembelajaran setiap murid.

Jika kita  bandingkan  ibu bapak lebih memilih format asesmen  tradisional atau alternatif. Secara umum  tentu sebaiknya kita mampu menggunakan  kedua format asesmen sesuai kebutuhan.  

Asesmen alternatif walau di sisi lain  terkesan lebih merepotkan  ini tentu lebih mampu mendokumentasikan  kemajuan belajar murid yang lebih  berorientasi pada proses bukan hasil  saja. Ada penilaian sikap, perilaku  pengaplikasian pemahaman mendalam dan  aspek lainnya yang lebih menyeluruh dan  lengkap. Sedangkan format asesmen  tradisional bisa digunakan untuk  mengukur kemampuan murid dalam waktu  yang relatif singkat. Namun hanya sebatas  kemampuan di level pengetahuan dan  pemahaman saja seperti kuis pilihan  ganda, setelah pembelajaran atau validasi  akhir. 

Ternyata …

Dengan menggunakan format asesmen alternatif, kita mampu mendokumentasikan kemajuan belajar murid yang lebih berorientasi pada proses bukan sekedar hasil. proses pembelajaran pun akan semakin bermakna.


Comments

Popular posts from this blog

Soal Post Test Merancang Pembelajaran SMP/Paket B1.

Soal Post Test Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik - Merdeka Belajar