Memberikan Umpan Balik - Merdeka Belajar

 Salam dan bahagia,

Ibu dan bapak guru,  selamat datang di modul penggunaan  hasil asesmen materi umpan balik jenjang  SD SMP dan SMA. Pada materi ini kita akan  belajar mengenai cara memberikan umpan  balik yang spesifik dan bermakna. Seperti yang sudah disampaikan dalam  materi merencanakan tindak lanjut  assessment, pada pembelajaran paradigma  baru ini penilaian atau asesmen  menerapkan paradigma Groot mindset atau  pola pikir bertumbuh. Pola pikir yang  mendorong pembelajaran sepanjang hayat.  Salah satu dampak dari penerapan  paradigma tersebut adalah penekanan akan  pentingnya umpan balik terhadap  pencapaian tujuan belajar murid. Umpan  balik yang tepat akan berpengaruh pada  motivasi belajar murid. Pemberian umpan  balik dilakukan untuk membangun  kesadaran pemangku kepentingan bahwa  proses pencapaian tujuan pembelajaran  lebih diutamakan dibandingkan dengan  hasil akhir. 

Lantas bagaimana cara  melakukan umpan balik yang tepat di  jenjang SD SMP dan SMA? Ibu dan bapak  guru sebenarnya apa itu umpan balik?  Umpan balik adalah komentar atau respon  terhadap hasil karya dan proses belajar  murid yang relevan dengan teknik  penilaian formatif yang diberikan. Umpan  balik menggambarkan apa saja yang sudah  dicapai dan apa yang seharusnya dapat  dilakukan oleh murid dengan lebih baik  dalam mencapai kompetensi yang dimaksud.  Selain itu umpan balik juga berisi yang  terkait strategi apa saja yang dapat  diterapkan oleh murid untuk membantu  meningkatkan hasil belajar yang telah  ditargetkan. Umpan balik sangat  diperlukan baik bagi murid maupun guru  untuk perbaikan proses pembelajaran yang  berkelanjutan. Umpan balik juga dapat  dilakukan antar murid atau peer feedback.  

Guru dapat memberikan umpan balik baik  secara verbal maupun nonverbal, sesuai  dengan kondisi yang ada. Guru didorong  untuk melakukan umpan balik secara  interaktif dengan murid. Guru juga dapat  memberikan umpan balik dengan cara  mencontohkan. Jika murid memerlukan  contoh bagaimana melakukan sesuatu. Umpan  balik dapat dilakukan pada saat proses  pembelajaran berlangsung,  setelah melakukan penilaian, atau setelah  murid selesai mengerjakan tugas.  Guru sebaiknya memberikan umpan balik  segera mungkin agar murid dapat  memberikan peningkatan hasil  pembelajaran yang diharapkan. Adapun  prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan  dalam memberikan umpan balik adalah 

  1. Fokus, umpan balik harus fokus pada isi  yang relevan dengan kriteria tugas  indikator pencapaian kompetensi dan  tujuan pembelajaran.

  2. Bermakna, umpan balik tidak sebatas core  berupa angka atau nilai tetapi juga  deskripsi terkait pencapaian murid dan  motivasi terkait apa yang perlu  ditingkatkan jadikan respon murid  terhadap umpan balik sebagai indikator  mengenai ketepatan umpan balik yang  diberikan.

  3. Adaptif, berikan umpan balik sesuai  karakteristik murid jenis dan  kompleksitas tugas serta jenis kesalahan

  4. Spesifik, pemberian umpan balik ucapan  bagus keren atau masih kurang baik belum  dapat memberikan informasi yang jelas  bagi murid. Sampaikanlah secara spesifik  informasi tentang apa yang murid telah  lakukan dengan baik dan apa yang mungkin  masih perlu perbaikan. Sampaikan juga apa  yang murid lakukan secara berbeda dari  sebelumnya. Salah satu acuan dalam  memberikan umpan balik adalah dengan  menggunakan tangga Umpan balik atau  leader of feedback  berdasarkan tangga ini umpan balik  diawali dengan tahapan klarifikasi. 

Pada  tahap ini guru dapat memberikan  pertanyaan klarifikasi terhadap tugas  atau Interaksi yang dilakukan murid pada  proses pembelajaran. Tahapan selanjutnya  adalah nilai pada tahap ini guru  memberikan komentar atas kekuatan yang  terlihat pada pencapaian murid. Anak  tangga berikutnya adalah perhatian,  pada tahapan ini guru dapat memberikan  komentar Jika ada hal yang kurang sesuai  atau kurang lengkap dan menjadi  perhatian. Selanjutnya adalah saran guru  memberikan saran yang dapat dilakukan  oleh murid untuk pengembangan yang  berkelanjutan. Tahap terakhir adalah  apresiasi  berikanlah apresiasi atas usaha yang  dilakukan oleh murid berikanlah pujian  yang spesifik terhadap pencapaian murid.

Ibu dan bapak guru marilah kita simak  penjelasan contoh penerapan tangga umpan  balik agar ibu dan bapak mendapatkan  gambaran yang lebih jelas. Di kelas 4  seorang guru melakukan pembelajaran yg  IPAS dengan tujuan pembelajaran sebagai  berikut:

Untuk mengukur ketercapaian pembelajaran  tersebut,  guru Melakukan asesmen dimana murid dapat  menunjukkan pemahaman mengenai pengaruh  siklus air dalam presentasi dan pameran  karya. Dalam pameran karya salah seorang  murid menampilkan karya sebagai berikut:  

Berdasarkan hasil karya ini, guru dapat  memberikan umpan balik seperti pada  tayangan berikut: 

Guru: Jadi berdasarkan  postermu itu dapat disimpulkan bahwa  siklus air dimulai dari penguapan air  laut. Apakah benar begitu?

Siswa: ya betul sekali  itu seperti yang saya jelaskan dalam  poster dan presentasi tadi.

Guru: poster mu  sudah bagus alurnya sudah sesuai dengan  tahapan dalam siklus air. 

Siswa: Terima  kasih Bu  

Guru: Ibu lihat kamu menggunakan gambar panah  untuk menggambarkan proses siklus.

Siswa: Iya bu, tanda itu saya gunakan untuk mempermudah  orang lain memahami alurnya.

Guru: Menurutmu  adakah yang perlu ditambahkan pada  poster mu.

Siswa: Sepertinya sudah cukup  bu.

Guru: Hm, bagaimana jika ditambahkan nomor pada  setiap tahapan siklus nak?

Siswa; Nah bisa Bu  nah saya pikir itu akan membuat orang  lain lebih mudah memahami alurnya nanti  saya akan tambahkan.

Guru: Selamat ya Nak kamu  telah menunjukkan karya yang kreatif dan  sesuai dengan materi yang telah  dipelajari pasti kamu mengerjakannya  dengan sungguh-sungguh.

Siswa:  Terima kasih Bu


Ibu dan bapak guru, juga dapat  mengeksplorasi pertanyaan lain yang  bertujuan serupa. Sesuaikan sapaan dan  kalimat yang digunakan dengan kondisi  dan situasi murid lingkungan sekolah.  

Umpan balik pun tidak harus selalu  diberikan oleh guru, umpan balik dapat  diberikan oleh teman sebaya atau  peer feedback bahkan oleh murid sendiri atau  self feedback. Dengan begitu murid dapat  belajar mengelola umpan balik dari orang  dewasa dan juga teman-temannya. 

Penilaian  diri dapat mendorong murid menjadi  pembelajar mandiri (outonomuos learners).  Untuk melakukan umpan balik antar teman  atau penilaian diri. Guru perlu  menyiapkan daftar checklist atau panduan  untuk membantu murid. Pastikan panduan  memuat dengan jelas aspek-aspek yang  perlu diberikan umpan balik. Beberapa  contoh pemberian umpan balik antar teman  dan penilaian diri yang dapat dilakukan  dalam pembelajaran adalah:

  1. Murid  saling mengoreksi tugas berdasarkan  kriteria yang telah disepakati atau  ditentukan oleh guru.

  2. Murid dalam satu kelompok menilai  kelompok lainnya.

  3. Murid menilai  tugas mereka sendiri dengan menggunakan  daftar checklist dan menyampaikan alasan  hasil penilaian dirinya kepada guru atau  murid lain.

Ibu dan bapak guru demikianlah  materi tentang pemberian umpan balik,  guru dapat menjadikan hasil umpan balik  untuk mengembangkan pembelajaran yang  berkelanjutan. Sebagai penutup mari kita  refleksikan bersama beberapa hal berikut:

  1. Umpan balik seperti apa yang pernah  ibu dan bapak guru lakukan?  

  2. Bagaimana ibu dan bapak guru  memanfaatkan hasil umpan balik yang  dilakukan?

  3. Manfaat apa yang ibu dan  bapak dapatkan dari pemberian umpan  balik?   

“Jangan lupa …

Umpan balik tidak harus selalu diberikan oleh guru tetapi bisa juga diberikan oleh teman sebaya bahkan oleh murid sendiri.”


Comments

Popular posts from this blog

Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik - Merdeka Belajar

Membuat Lembar Amatan Bahasa Indonesia - Merdeka Belajar

Soal Post Test Refleksi dalam Pembelajaran SMP-SMA/SMK1.