Merencanakan Tindak Lanjut Asesmen (Merdeka Belajar)

 Salam dan bahagia,

Ibu dan bapak guru,  selamat datang kembali pada topik  assessment.  Pada materi sebelumnya ibu dan bapak  guru sudah mengenal assessment serta  cara menyiapkan assessment. Kali ini kita  akan bersama-sama menggunakan hasil  asesmen. Nah pada materi kali ini kita  akan membahas mengenai merencanakan  tindak lanjut assessment.  

Seperti yang sudah ibu dan bapak  pelajari, asesmen yang dilakukan perlu  menjadi bukti pembelajaran yang bermakna.  Yang mampu membantu siswa untuk  menumbuhkan potensinya. Untuk mencapai itu  guru perlu mengenal dan memahami pola  pikir bertumbuh dalam perencanaan tindak  lanjut assessment.  Pola pikir bertumbuh atau broad mindset  digagas oleh Heroes due dari Stanford  University.  Seseorang yang memiliki pola pikir  bertumbuh berkeyakinan bahwa kecerdasan  dan bakat dapat dikembangkan seiring  berjalannya waktu, usaha, dan belajar yang  diikuti kesungguhan, dan ketekunan.  Sementara seseorang yang memiliki pola  pikir tetap atau fixed mindset  berkeyakinan bahwa kecerdasan dan bakat  bersifat tetap, tidak bisa berubah.  Penerapan pola pikir bertumbuh dalam  asesmen diharapkan membangun kesadaran  bahwa proses pencapaian tujuan  pembelajaran lebih penting daripada  sebatas hasil akhir.  Dalam menerapkan pola pikir bertumbuh  ada tujuh hal yang perlu diperhatikan:

  1. Kesalahan dalam belajar itu wajar,  jika diterima, dikomunikasikan, dan  dicarikan jalan keluar, maka kesalahan  akan menstimulasi perkembangan otak  murid. Guru perlu memahami bahwa  kesalahan merupakan kesempatan murid  untuk belajar lebih banyak lagi.  Alih-alih menyalahkan guru perlu memberi  tahu dimana letak kesalahan yang  dilakukan murid dan mencari solusi  bersama. Melalui proses tersebut murid  berkesempatan untuk belajar dari  kesalahan-kesalahan dan menstimulasi  rasa ingin tahunya agar dapat  mengerjakan tugas selanjutnya dengan  lebih baik.

  2. Belajar bukan tentang  kecepatan, tetapi tentang pemahaman,  penalaran  penerapan, serta kemampuan menilai dan  berkarya secara mendalam.  Setiap anak  unik dan memiliki prosesnya  sendiri-sendiri untuk mencerna dan memahami sebuah konsep  alih-alih memaksa semua murid memahami  materi dalam waktu yang bersamaan guru  seharusnya memberikan waktu yang cukup  kepada murid untuk mengeksplorasi dan  memahami pelajaran sesuai dengan  kecerdasan mereka.  Guru juga perlu mendampingi murid untuk  terus-menerus mencoba. Guru perlu percaya  bahwa tidak ada murid yang tidak bisa, mereka hanya butuh waktu.  Semakin sering murid mencoba maka akan  semakin mahir.

  3. Ekspektasi guru yang positif  tentang kemampuan murid akan sangat  mempengaruhi performa murid. Guru perlu  memahami bahwa otak kita seperti otot  begitupun dengan para murid. Semakin  sering dilatih maka akan semakin kuat  sehingga semakin banyak kesempatan dan  stimulus positif yang diberikan kepada  murid semakin kuat pemahaman, penalaran dan kemampuan yang akan mereka  miliki.

  4. Setiap anak unik dan memiliki  cara-cara khusus untuk belajar sesuai  dengan bakat atau kecerdasan bawaan yang  dimiliki. Alih-alih menyamaratakan proses  belajar murid guru perlu memahami bahwa  kecerdasan murid bersifat  multidimensional, unik, dan tidak bisa  disamaratakan.  Hindari membandingkan satu murid dengan  murid lainnya.

  5. Pengkondisian  lingkungan belajar baik fisik maupun  psikis di sekolah dan rumah akan  mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Lingkungan belajar yang aman dan nyaman  akan meningkatkan kemampuan belajar anak.  Saat anak merasa aman dan nyaman belajar  baik di rumah atau di sekolah. Pelajaran  yang disampaikan akan lebih mudah  diterima dan dicerna. Sebelum memulai  pembelajaran guru perlu memastikan  rasa aman dan proses pembelajaran bebas  dari segala bentuk kekerasan baik fisik  maupun psikis. Tidak ada hukuman fisik  tidak ada bentakan maupun ucapan-ucapan  yang merendahkan anak.

  6. Melatih dan  membiasakan murid untuk melakukan  asesmen diri atau self assessment  assessment antar teman atau peer  assessment, refleksi diri dan pemberian  umpan balik antar teman atau peer  feedback. Guru perlu memberikan  kesempatan kepada murid untuk menilai  hasil karya sendiri ataupun bersama  dengan teman sebayanya dalam setiap  pembelajaran. Berikan kesempatan pada  teman sebangkunya untuk melakukan  koreksi atas pekerjaan teman lainnya.  Dorong murid untuk memberikan masukan  atau saran yang positif tanpa  merendahkan kemampuan murid lain  sehingga alih-alih merasa disalahkan  umpan balik akan menjadi motivasi yang  berharga dan mudah dipahami karena  disampaikan oleh teman sebayanya.

  7. Apresiasi atau pesan atau umpan  balik yang tepat berpengaruh pada  motivasi belajar murid. Pemberian umpan  balik dilakukan dengan mendeskripsikan  usaha terbaik untuk menstimulasi pola  pikir bertumbuh, memotivasi murid, dan  membangun kesadaran pemangku kepentingan  bahwa proses pencapaian tujuan  pembelajaran lebih diutamakan  dibandingkan dengan hasil akhir. Guru  perlu memahami dan percaya bahwa selalu  ada sisi terbaik dari karya yang  dihasilkan murid, sehingga guru perlu  memperhatikan sisi terbaik tersebut  terlebih dahulu dan menyampaikannya  kepada murid sebelum mengoreksi  kesalahan hasil belajar murid. Guru juga  perlu mengingat bahwa kemauan murid  untuk belajar lah yang harus dijaga,  bukan hanya semata hasil pelajarannya  saat itu. Sehingga kemampuan murid akan terus  tumbuh seiring berjalannya waktu.  Ibu dan bapak guru sama halnya dengan  murid guru juga memiliki kemampuan dan  peluang untuk terus belajar dan  bertumbuh.  Pengembangan diri yang dilakukan oleh  guru diharapkan mampu mendorong guru  untuk menciptakan pembelajaran yang  membantu murid untuk terus tumbuh dan  berkembang. Untuk mencapai pembelajaran  seperti itu guru perlu memberikan umpan  balik yang bermakna terhadap assessment  yang dilakukan bapak dan ibu guru akan  mempelajari hal tersebut pada materi  selanjutnya.  


Comments

Popular posts from this blog

Pemahaman Bermakna dan Pertanyaan Pemantik - Merdeka Belajar

Membuat Lembar Amatan Bahasa Indonesia - Merdeka Belajar

Soal Post Test Refleksi dalam Pembelajaran SMP-SMA/SMK1.